Kamis, 10 Januari 2008

falsehood

hmmm...kebohongan
adakah manusia yang tidak pernah berbohong
baik itu berbohong kepada diri sendiri atau pun berbohong kepada orang lain.
banyak motivasi yang dilakukan seseorang untuk melakukan sebuah kebohongan seperti takut dimarahi, takut ketahuan keburukan dirinya, untuk menutupi segala kebusukan dan keburukannnya, pedagang yang membohongi pembeli agar dagangannya laku, seorang pelajar yang mencontek agar nilainya bagus, berbohong agar dianggap sebagai .....oleh orang lain, ingin menyenangkan orang lain (nah kalo kebohongan ini katanya bisa ditoleransi alias di maafkan, semisal kita ingin menyenangkan seseorang yang memberi sesuatu kepada kita, padahal sesungguhnya kita ga suka akan pemberiannya atau kita ingin menyelamatkan nyawa seorang pencuri yang ingin di bunuh oleh massa).

berbohong katanya nih ada kategorinya berbohong besar dan berbohong kecil (nah loh, yang seperti apa ya ? tetapi bagiku berbohong adalah tetap berbohong yang akan dicatat oleh malaikat Atid sebagai amalan buruk yang kita lakukan)

terus ....
bagaimana perasaan kita saat dibohongi oleh seseorang?
ya mungkin tiap orang berbeda-beda dalam menanggapi kenyataan dibalik kebohongan yang diterimanya, dari yang biasa aja sampai yang luar biasa ( yuuuu....kkkk) mungkin tergantung dari jenis kebohongan yang dilakukan dan ini lagi-lagi setiap orang memiliki cara pandang yang beda (betul ga?)
biasanya sich saat kejujuran harus diungkapkan baik diinginkan alias disengaja atau pun tidak diinginkan karena ketidak sengajaan terungkap pasti akan menyebabkan dan menggoreskan perasaan sakit dan pahit, sebel, benci, marah, pengen nonjok, pengen gampar sampe pingsan (hehehehe...macem-macem aja), dan orang yang membohongi pasti dan mungkin akan masuk dalam catatan hitam alias black list di agenda hidup kita.
nah mungkin itulah yang akan dirasakan oleh orang lain saat mereka menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang kita katakan padanya alias kita telah membohonginya (jadi jangan berbuat bohong dech ga da untungnya malah banyak rugi yang ada)


jujur, aku pun pernah melakukan suatu kebohongan dan merasakan dibohongi (mungkin salah satu karma kali ya atas kebohongan yang pernah kulakukan, siapa yang menanam kebaikan atau keburukan dia akan memetik hasilnya kebaikan atau keburukan juga, tergantung apa yang ditanam. Wallahu'alam)

untuk masalah dibohongi orang lain, sudahlah aku ga terlalu ambil pusing, terserah saja orang lain berbuat buruk padaku, yang pasti aku akan selalu berusaha untuk berbuat baik dan tetap husnuzhon ajah. memang sulit sich terkadang, tapi aku harus berusaha, dan berusaha itu penuh dengan tantangan serta godaan, butuh keuletan dan kesabaran yang sangat tinggi, banyak-banyak mengurut dada (biar dadanya makin halus xixixixi....(Allah bantu aku yang lemah ini)).
bicara soal bohong ternyata benar bahwa jika kita sekali berbohong maka akan diikuti oleh beribu kebohongan yang lain, betapa tidak jika kita bohong sekali maka kita akan terus berusaha untuk menutupi kebohongan yang kita lakukan tadi demikian seterusnya agar kebohongan yang kita lakukan tidak terbongkar (ga kebayang kan berapa lagi kebohongan yang kita lakukan berlipat alias berpangkat n kali...naudzubillah)

aku merasakan ketika melakukan kebohongan untuk sesaat aku merasa lega karena telah berhasil meyakinkan sesuatu (karena saat itu ku fikir jika aku jujur aku akan menerima konsekuensi yang tidak nyaman) tetapi lama-kelamaan dengan kebohongan aku merasa semakin tidak nyaman dan tidak tenang, hatiku selalu diliputi oleh perasaan khawatir dan ketakutan serta perasaan bersalah. bahkan aku pernah sampai bermimpi, dalam mimpi itu aku sangat ketakutan karena telah membohongi orang lain (pokoke mimpinya sueremmm banget, lebih serem dari film horor kali, aku sich bersyukur banget Allah mengirimkan mimpi itu dalam tidurku...thanks God)

kita menganggap dengan melakukan kebohongan kita merasa telah menyelesaikan masalah, ya mungkin akan selesai pada saat itu tapi sesungguhnya kita bukannya menyelesaikan masalah dengan solusi yang benar tapi kita menyelesaikannya dengan membuat masalah baru yang bisa menjadi bom waktu yang siap meledak suatu saatnya. (wuiihhhh ngeri bo...)

awalnya untuk berkata jujur pun aku merasa berat karena dia akan tahu kenyataan sebenarnya yang selama ini aku sembunyikan, dia akan mengetahui keburukan yang kumiliki dan di cap sebagai pembohong yang akan mengakibatkan kepercayaannya kepadaku mungkin akan berkurang (salah satu yang kukhawatirkan jika orang lain yang bergaul dengan ku tidak memberikan kepercayaan padaku), banyak pikiran-pikiran picik yang muncul di otakku yang menyuruh untuk tidak berkata jujur (astagfirullah...mungkin itu semua bisikan syetan yang terkutuk dan nafsu dalam diri).

akan tetapi karena aku merasa semakin tidak nyaman dan perasaan bersalah akhirnya aku memutuskan untuk berkata jujur kepada seseorang yang aku bohongi, aku pasrah menerima konsekuensi yang akan aku dapatkan atas perbuatanku, dalam hatiku hanya ada satu tekad memperbaiki diri dan bertobat sama Allah (Allah ampuni aku atas semua kebohongan yang pernah ku lakukan, Engkau lebih tau siapa diriku).

ternyata setelah aku mengatakan kejujuran, aku merasa lebih nyaman, ketenanganlah yang kurasakan walaupun aku masih merasa khawatir akankah Allah Swt akan memaafkan kesalahan ku, dan orang yang ku bohongi akan memaafkanku (aku mohon dengan sangat keridhoan dan keikhlasanmu wahai ....atas semua kebohongan yang kulakukan padamu).

percayalah kawan, sesungguhnya jujur itu lebih indah akhirnya walaupun mungkin jika kita jujur kita akan mendapatkan konsekuensi yang tidak nyaman,(bersabar dan bersyukur jauh lebih baik), akuilah saja siapa diri kita sesungguhnya, jangan ada yang ditutupi.
mulailah untuk bersikap jujur pada diri sendiri karena setiap hati kita diliputi oleh fitrah kebaikan percayalah suara hatimu yang paling dalam, dengan belajar jujur pada diri sendiri kita pun akan dapat jujur terhadap orang lain.
untuk apa kita harus berlaku tidak jujur yang keindahannya hanya awalnya dan semu saja yang akan menimbulkan bencana yang lebih besar lagi bagi kita dan orang disekitar kita.
ingatlah kawan dua malaikat yang selalu setia mendampingi kita, yang senantiasa mencatat semua amalan kita tanpa ada yang terlewat sekecil apapun itu.


teruntuk semua yang pernah aku bohongi baik sengaja dan tidak sengaja aku mohon keikhlasannya untuk sebuah kata maaf, ajari, bimbing dan ingatkan aku untuk selalu memperbaiki diri menjadi muslim sejati (amiin), Allah ampuni aku atas semua dosa-dosa yang telah, sedang dan akan aku lakukan.

Tidak ada komentar: