Jumat, 21 Juni 2013

Hati-hati dengan Hati

segumpal darah berwarna merah
segumpal darah itu kini mulai menghitam
setiap detik makin menghitam
kini dia sudah hitam dan tidaklah cerah lagi segar
baunya pun tak lagi menyenangkan


segumpal darah itu mulai membusuk, busuk, sebusuk-busuknya
amis dan anyir, seanyir-anyirnya
segumpal darah itu sudah terlalu sering iri dan mendengki
sering mencaci lagi memaki
sering benci dan menyimpan dendam
sering kotor dan tidak damai, kasak kusuk


segumpal darah itu
segumpal darah itu mulai keras dan membeku
kelu dan buntu
bisu dan membatu
tak lagi bisa menerima kebaikan
tak lagi bisa berlembut sabar
tak lagi bisa menebarkan cinta dan kedamaian

segumpal darah itu bergelar HATI

Rasamu Lebih Penting

dalam persahabatan dan percintaan
mungkin tak akan pernah bermakna tanpa adanya
cobaan atau ujian
yang akan meminta kesetiaan dan
kejujuran

selalu ada aral melintang yang menguji kesabaran
ada godaan yang meminta kesetiaan
ada cobaan yang menagih keikhlasan
ada tantangan yang menantang kejujuran
ada ganjalan yang membuat kita musti nego perasaan
menimbang-nimbang keinginan

perasaanmu lebih penting
ya sekali lagi perasaanmu lebih penting

karena aku tak ingin engkau kelak akan menggelariku
bukan sahabat sejati
kekasih yang tak setia
atau pengkhianat cinta

Rindu

jika hati ini mulai merindu, tak ingin sedikit pun orang lain tau

karena hatiku sangat lah malu, semalu-malunya

jika hati ini mulai gelisah, tak inginku yang lain pun merasa gundah
karena hatiku sangatlah pilu, pilu sepilu-pilunya

jika hati dan otakku mulai memikirkanmu, tak ingin ku sesuatu tau selain aku
karena hati dan otakku hanya ingin memikirkanmu seorang diri, tak ingin kubagi walau sedikit

hasrat hatiku ingin berjumpa
hastrat hatiku ingin bertemu
dirimu sang belahan jiwa
cinta sejati tak bertepi
cinta suci lagi abadi

dirimu yang bukan siapa-siapa
yang kini menjadi apa-apa

dirimu yang dulu tak ada
yang kini telah menjadi ada

dirimu yang telah menggetarkan hatiku
dirimu yang telah menusukkan panah asmara dalam hatiku
dirimu pula yang telah membuatku sedikit gila akan rasa cinta

mari mendekat bersamaku, kita merajut indahnya percintaan dan kasih sayang
di bawah cahaya ridha tuhan Sang Maha Cinta

SaYanKQ, REzeKiQ

sosok seperti apa yang kucari dan sosok seperti apa yang aku dan kamu tunggu???


#bukankah aku tak secantik artis-artis ibu kota, dan kamu tak setampan Arjuna
lalu mengapa harus memaksakan diri mencari yang setampan Arjuna, dan secantik artis ibu kota
bukankah cukup bagimu rezeki dari tuhanmu pasangan yang menyenangkan apabila dipandang, menyejukkan dan menundukkan pandangan, yang melihatnya bisa tumbuh cinta dan kasih sayang.

#bukankah aku tak sekaya Ratu Balqis dan Kamu pula bukan Hartawan sepertiNabi Sulaiman
lalu mengapa harus memaksakan diri mendapatkan pasangan yang pengusaha dan berharta berlimpah, karena aku dan kamu berfikir bahwa harta adalah sumber bahagia
bukankah cukup bagiku dan bagimu rizki dari Allah, Allah akan mencukupkan kebutuhan kita dan menambah rizki kita dengan bersyukur.

#bukankah darah yang mengalir didiriku sama dengan darahmu, sama-sama bukan dari darah biru atau yang katanya darah bangsawan.
lalu mengapa harus memaksakan diri mencari seseorang yang berdarah biru, keturunan bangsawan dan orang terhormat, terhormat dihadapan siapa??
bukankah sudah cukup bagimu dan bagiku pasangan dari keturunan yang baik, keturunan yang berakhlak mulia, dan keturunan yang selalu menyerukan lafadz La illa ha iLaLLah.

Tuhan memang sudah memberikan pilihan kepada kita, untuk kita memilih..tapi Tuhan juga berpesan bahwa agama dan akhlak adalah hal yang utama ketika kita mencari pasangan hidup kita.

Ya Tuhan kami, anugerahi kami pasangan hidup seseorang yang terbaik dari sisiMU, yang bisa menjadi sahabat bagi kami dalam urusan agama, dunia dan akhirat.

Kamis, 20 Juni 2013

Manfaatkah diriku untukmu?

Allah berfirman:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, beramal sholih, (saling) nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati dalam (menapaki) kesabaran" (Qs. Al-'Ashr [103]: 1-3).



Bukan sesuatu yang dapat disangkal lagi ternyata umurku semakin hari-semakin berkurang, karena Allah Swt. memang telah menjatah lama usiaku dengan hitungan yang tepat dan pasti, yang bila telah habis masanya nanti aku pun akan dipanggilNya kembali ke padaNYa.

Bilangan usiaku memang semakin bertambah. Dahulu saat aku masih berusia 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 17 tahun hingga aku semakin dewasa dan usiaku sekarang sudah 28 tahun.

Bilangan usia hanyalah sebuah angka!!!

Lantas, apa yang telah aku lakukan diusia yang telah lalu hingga saat ini, waktu-waktu yang berharga yang diberikan Tuhan yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan untuk melewati dan mengisi waktu yang telah diberikanNya itu.

Sudahkah aku melakukan sesuatu yang bermanfaat, suatu prestasi yang gemilang, sesuatu yang bisa memberikan manfaat yang berarti bagi agamaku , bagi orang-orang disekitarku yang begitu aku sayangi dan cintai yang telah begitu banyak memberikan sesuatu terhadapku dengan curahan kasih sayang, cinta, materi, tenaga, ide, dukungan dan lainnya,terutama kedua orang tuaku terkasih. Sudahkah aku membahagiakannya, sudahkah aku membalas tiap cucuran keringat bapak yang dia teteskan buat kelayakan hidupku, pengorabanan dan ketulusan mama yang tak pernah lelah merawat, mendidik dan membesarkan diriku, sudah kah aku sanggup berbagi dengan saudaraku, kakakku tersayang yang sanggup mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan adik-adiknya dan orang tua kami.


Masihkah menjadikan diriku sebagai beban bagi orang lain,beban bagi kedua orang tuaku, beban bagi saudaraku, masihkah aku membuat orang lain menjadi repot dan menderita oleh keberadaanku, bisakah aku sudah memberikan bantuan orang lain, minimal sudah bisakah aku mengatasi masalahku sendiri, sungguh sudahkah itu semua aku lakukan!!

Sudahlah tak ada gunanya kalau aku hanya merenungi saja, tanpa melakukan sesuatu!
Lakukan sekarang tunggu apa lagi!!


kupersembahkan untuk diriku dan dirimu yang senasib dengan diriku.
MenJELang MILADku.