Jumat, 22 Februari 2008

SaYanKQ, REzeKiQ

Cintaku, soulmateku, sayangku...you're is the best...

Tulisan ini yang boleh baca khusus buat cewek ato cowok yang belom nikah (yang udah ga usah baca, entar pengen lagi ....), buat yang masih single only.

Pernah ga' kalian memikirkan kira-kira Allah akan mengirimkan pangeran atau bidadari yang seperti apa buat diri kita, yang akan mendampingi kita menyelesaikan setengah dien kita di dunia...(jadi senyum-senyum sendiri kalo ngebayangin, eits..jangan ngebayangin yang ga'ga ya..bisa bahaya, karena kita membayangkan sesuatu yang bukan haknya!)

Pangeran yang rupawan alias ganteng atau yang standar atau malah orang yang wajahnya tidak banyak digandrugni alias dikagumi oleh banyak cewek, tinggi, sedang, atau pendek, gemuk, kurus, berkulit putih, kuning langsat,atawa berkulit sawo kematengan sampe hitam, manis, mancung, pesek, ramah, romantis, atau egois, pemarah, kalem, lembut, pinter, tidak terlalu pinter atau bodoh, kaya, sederhana atau miskin, pemuda sholeh atau yang ga' sholeh (nah point terakhir ini yang penting sebagai perimbangan dalam mencari jodoh, yaitu ketakwaannya kepada Allah, karena hanya dengan keshalihan kita akan menggapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat sesuai dengan yang Allah janjikan kepada hambaNya)

Demikian juga bidadari pilihan Allah buat yang cowok, cantik, putih, langsing, pinter, ramah, kaya, tinggi, lagi sholehah dan nilai plus-plus lainnya yang banyak diminati dan dilirik banyak orang atau malah bidadari yang sebaliknya yang dikirimkan yang akan menjadi rizki bagi kita.

Kalau aku sich pengennya yang SHOLEH, tidak perlu terlalu tampan tetapi saat aku memandangnya, ia menyenangkan bagiku dan makin bertambahlah cintaku padanya, pinter, lagi kaya, trus dia mencintaiku dan akupun mencintainya (nah loh ideal kan, amiin)

Ada ga ya pangeran sesempurna itu. Ya Allah kalau ada saya pesan 1 ya Allah.( Tapi satu keyakinan yang saya miliki apapun dan bagaimanapun jodoh yang akan diberikan oleh Allah kepadaku, itulah orang yang terbaik bagiku, karena Allah pasti akan memilihkan yang terbaik bagi hambaNya, itulah Rizki untukku)

Manusia ga ada yang sempurna, manusia memiliki dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangan, di satu sisi kita dipandang memilki potensi atau kelebihan dibanding dengan orang lain, di sisi satunya kita tidak memiliki sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Begitulah diri kita sama seperti dua sisi sifat kita, sifat baik dan sifat buruk.

Tuhan menciptakan makhluknya dengan adil, tiap-tiap makhlukNya telah diciptakan saling berpasang-pasangan untuk dapat saling mengisi dan berbagi satu dan lainnya. Jadi ga usah kuatir.

Well...

Manusia sering terlupa dan berkaca, mereka seringnya mengharapkan sebuah sosok yang sempurna untuk dirinya. tapi dia terlupa untuk menyadari apakah dia sesuai dan cukup sempurna untuk seorang yang diyakininya sempurna, pantaskah kita berdampingan dengan orang yang sempurna itu! (belajarlah kita untuk mengukur diri kita), Untuk bahasan selanjutnya di bawah ini kata "Sempurna" yang saya maksud adalah tingkat Ketakwaannya kepada Allah"

Jika kita mengingat firman Allah SWT :

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).....(An Nuur (24) ayat 26)

"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin" ( An Nuur (24) ayat 3)

Sudah sangat jelas bahwa jika kita menginginkan pasangan yang "sempurna" maka jadilah kita "sempurna" karena seorang lelaki atau perempuan "sempurna" hanya pantas dan memang pantas serta pasti akan mendapatkan seorang lelaki atau perempuan yang "sempurna" juga.

Lalu bagaimana menjadi manusia yang "sempurna" itu karena sebuah "kesempurnaan" tidak akan pernah kita raih dengan mudah namun harus diperjuangkan dengan senantiasa kita selalu memperbaiki diri dan terus memperbaiki diri tanpa kenal kata berhenti....untuk menggapai ridha Ilahi


"Untuk diriku, yakinlah Allah Swt. lebih tahu keadaan diriku"

Al-Qur'an surat An Nuur (24) ayat 30 : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 9, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang lebih bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Hadits Riwayat Imam Muslim, Shahihul Muslim, tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322, "Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk-bentuk tubuhmu dan harta kamu tetapi akan melihat isi hati kamu dan amal-amalmu".

HR Imam Ahmad tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322 Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda kepadanya, "Lihatlah, engkau tidak lebih baik dari yang berkulit merah dan pula dari yang berkulit hitam melainkan jika engkau mengunggulinya dengan taqwa kepada Allah."

---The End---

Aku Akan Menjadi Seperti Yang Kau Minta

Fuihhhh...beratttt....!!!

Berusaha tampil sesempurna mungkin, menyenangkan, membanggakan, membahagiakan, dan masih seabrek lagi sesuatu yang harus dan bisa kita lakukan agar orang lain menjadi senang dengan keberadaan kita.

Benar ga sich, ini?
dan bisa ga sich...?

(apaan coba...?)

Sebaik apapun yang kita lakukan untuk orang lain, pasti saja ada yang kurang. Pasti ada saja yang tidak dikehendaki karena memang kita ga' akan pernah bisa memuaskan semua orang, memenuhi segala yang dituntut untuk kita lakukan. Pasti ada yang tidak puas, tidak senang, dan terus, terus, terus ....merasa kurang, ada saja yang tidak beres.

Bayangkan saja berapa orang yang berinteraksi dengan kita? Yang masing-masing individu harus kita senangkan. Orang-orang yang kita hadapi itu adalah manusia biasa yang masing-masing memiliki pola pikir dan sifat yang berbeda begitupun cara mereka memberikan penghargaan atas apa yang telah kita lakukan, dan parahnya kadang saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya.

Tapi sudahlah yang pasti kita senantiasa dan berusaha untuk tidak pernah bosan serta lelah, melakukan sesuatu, sesuatu yang baik pastinya. walaupun kadang apa yang kita lakukan itu tidak sempurna, karena faktor-faktor tertentu, baik dari luar maupun dari diri kita sendiri, salah satunya karena ilmu yang kita miliki mungkin masih kurang sehingga kita melakukan sebuah kesalahan yang bisa berakibat fatal.

Manusia melakukan kesalahan itu memang suatu kewajaran, karena memang manusia itu makhluk yang tidak sempurna tempatnya salah, khilaf dan dosa, nah loh...!!!
tapi jangan lantas kekurangan ini dijadikan sebuah alasan yang diada-ada untuk terus melakukan kesalahan, ini baru yang tidak wajar, apalagi kesalahan yang sama terus diulang-ulang.(ibarat nyemplung parit berulang-ulang padahal ada jembatan di depan mata, ini peribahasa buatan daku sendiri nich, hehehe...(ngena ga'??))

Sudah Selayaknya dilakukan dan merupakan Sesuatu yang indah jika kita bisa membuat orang lain merasa nyaman berada di dekat kita, dan kita bisa melakukan sesuatu yang berarti bagi mereka. Kita belajar dan berusaha untuk memahami setiap orang yang berinteraksi dengan kita dan mengkomunikasikan dengan baik bukan hanya sekedar ungkapan secara verbal tetapi juga bisa dengan ungkapan non verbal sesuai dengan tingkatan dan kebutuhannya masing-masing orang.

Contoh-contoh sederhana banyak kita temui dalam keseharian kita dalam berinteraksi, saat kita berkomunikasi dengan orang tua tentu tidak sama saat kita berkomunikasi dengan anak-anak, dosen, guru kita, tetangga, teman atau sahabat, dengan sesama aktivis dakwah, ustadzah, laki-laki dengan perempuan dan lain-lain. Komunikasi yang kita lakukan tidak akan berhasil serta berjalan dengan baik jika kita menyamaratakan satu dengan yang lainnya, dan itu pasti, karena masing-masing orang memiliki daya serap yang berbeda dengan apa yang kita komunikasikan, bisa-bisa salah satu diantaranya mental karena ga tahan dengan komunikasi yang sedang berjalan, karena ketidaknyambungan. (hehehe..)

Intinya

Hati-hati jangan sampai kita menjadi manusia yang sok idealis (alias mengatasnamakan idealisme padahal salah kaprah), it's me, it's my way yang justru membuat kita terjebak dengan perilaku yang egois alias mementingkan diri sendiri dan mengorbankan perasaan dan harapan dari orang lain, oportunis, ini gue, suka-suka gue, diterima syukur ga terima ya udah, emang gue pikirin, siapa elo gitu loh.(kita ini ga hidup sendiri man....)

Dalam pergaulan kita selayaknya mampu menjadi subjek bukan hanya sekedar objek-obyek yang selalu meminta pengertian dan pemakluman dari orang lain tapi kita lah yang harus berusahaha mengerti dan memaklumi orang lain, belajar untuk menempatkan diri terhadap konsidi orang lain. memang berat sich menempatkan diri kita sebagai subjek bukan objek kita membutuhkan tenaga yang ekstra.

Apabila kita menempatkan diri sebagai sebuah objek yang hanya menginginkan pemakluman orang lain yang ada malah sering kita mendapatkan kekecewaan, percaya dech.

Satu lagi sikap baik yang kita tunjukkan itu haruslah dari ketulusan hati dan niat yang benar demi menggapai ridho Allah, bukan dari kepalsuan hati dan kebusukan jiwa yang kita lakukan hanya untuk menyenangkan orang lain dengan kepura-puraan, asal bapak senang mungkin itulah istilahnya,dengan mengesampingkan syariat serta nilai kebenaran yang kita anut, eitss hati-hati bisa-bisa kita termasuk orang yang munafik. Niatkan hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. semata tidak ada yang lain.

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa) sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu (An Nisaa' ayat 86)

Begitu indah bukan?jika kita mampu dan bisa berbuat demikian, setiap manusia melakukan hal yang diperintahkan oleh Allah Swt dalam firmannya serta Rasulullah dalam sunnahnya.

"Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)" (Ar Rahman (55) ayat 60)

Senin, 11 Februari 2008

Semua Harus Baik.....

apa semua harus berjalan dengan baik.....

Siapa yang bisa meramalkan atau menduga apa yang akan terjadi diakhir hari-hari kita yang akan dilalui. serangkaian kejadian senang, susah, sedih, gembira, tertawa, menangis, kesal, dongkol, benci, marah, bersungut-sungut, malu, hancur, sakit, sehat, atau apalah, yang akan mengiringi langkah kita mengisi hari bahkan sampai mengakhirinya.

tentu saja tak seorang pun menginginkan akhir yang tidak baik, akhir yang kurang menyenangkan bahkan mungkin akhir yang akan menyisakan sedikit ketakutan atau trauma yang membekas di hati, yang menyebabkan luka yang mungkin akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyembuhkan luka yang sudah terlanjur tergores dan berdarah di dalam hati. tak seorang pun yang mau bukan?, semua pasti menginginkana menutup hari dengan dipenuhi rasa bahagia, dan kegembiraan penuh warna dan berbunga-bunga.

tidak jarang kejadian yang kita awali dengan kegembiraan, semangat yang menggebu-gebu, dan dengan persiapan yang kita anggap telah sempurna harus berakhir dengan kesedihan bahkan kemarahan oleh sebab sesuatu, kita merasakan bahwa apa yang kita persiapakan sebelumnya sia-sia, karena bukan sebuah prestasi yang kita dapat tapi celaan lah yang mungkin kita terima. banyak faktor yang menyebabkan ini semua terjadi baik dari dalam diri kita sendiri ataupun faktor dari luar, yang menyebakan segalanya jadi hancur (ayo kita berfikir ulang apa penyebab yang paling dominan).

akupun sering merasakannya, kadang hari yang dilalui semakin terasa berat, bayangkan aja semua yang sudah aku persiapkan dengan sebaik-baiknya disertai dengan tekad yang kuat bahwa aku harus menghasilkan sebuah prestasi hari ini, tapi apa yang ku dapatkan, hanya karena kesalahan yang setitik semuanya jadi hancur dan tak sesuai target yang aku inginkan. jadi malas, jengkel, dan tidak bersemangat lagi.

memang ini bukanlah contoh yang baik, permulaan yang baik selayaknya memang harus diakhiri dengan hal yang baik pula, tapi memang mengakhiri dengan sesuatu yang baik itu tidaklah gampang. tapi kita harus yakin bahwa bahwa dengan niat yang benar akan menumbuhkan semangat yang besar bagi diri kita untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik, dijalankan dengan proses yang benar serta disertai dengan kesungguhan dan keikhlasan semata hanya karena Allah Swt. dan yakin apapun hasil akhirnya nanti itulah yang terbaik bagi kita, tetap berfikir positif serta berbaik sangka, Tuhan menilai tidak hanya pada hasil akhirnya tapi secara keseluruhannya, yakinilah.


semoga berhasil!!!

Sunday, 03 Jun 2007, 21:03

UJIAN Hidup seorang hamba

"Kadang-kadang Tuhan sembunyikan matahari, DIA datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan tertanya-tanya ke mana hilangnya matahari, rupa-rupanya Tuhan hendak memberi kita pelangi".

Manusia hidup di dunia tidak akan lepas oleh yang namanya ujian dari Allah SWT.


KENAPA AKU DIUJI?
Surah Al 'Ankabuut (29) ayat 2-3 :

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"

"Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?
Surah Al-Baqarah ayat 216

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Surah Al-Baqarah ayat 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

RASA FRUSTASI?
Surah Al-Imran ayat 139
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Surah Al-Imran ayat 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Surah Al-Baqarah ayat 45
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?
Surah At-Taubah ayat 111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
Surah At-Taubah ayat 129

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal

AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!
Surah Yusuf ayat 87
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.

Surah An-Nisaa' ayat 86
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.

Subhanallah
Mari kita berbenah dan terus berbenah..untuk memepersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita...Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah...Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun..selama ALLAH SWT menjadi "..just The ONE goal..“ Insya Allah akan "bahagia" sebagaimana doa yang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

(asli ini tulisan di kutip dari power point milik orang)

Tik......Tak.....tik.....tak....

Allah berfirman: "Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, beramal saleh, (saling) nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati dalam (menapaki) kesabaran" (Qs. Al-'Ashr [103]: 1-3).

Assalaamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh !!!

Bukan sesuatu yang dapat disangkal lagi ternyata umurku semakin hari-semakin berkurang, karena Allah Swt. memang telah menjatah lama usiaku dengan hitungan yang tepat dan pasti, yang bila telah habis masanya nanti aku menghirup udara segar di bumi Allah ini aku pun akan dipanggilNya kembali ke pangkuanNYa. Dan menjadi hak prerogatif Allah untuk menjadikannya menjadi sebuah hal yang misterius dan menutupinya dengan tabir yang tak kan pernah ditembus oleh makhlukNya kapan waktu itu akan mendatangi diriku.

Bilangan usiaku memang semakin bertambah. Dahulu saat aku masih berusia 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 17 tahun hingga aku semakin dewasa dan usiaku sekarang sudah 22.

Bilangan usia hanyalah sebuah angka!!!

Lantas, apa yang telah aku lakukan diusia yang telah lalu hingga saat ini, waktu-waktu yang berharga yang diberikan Tuhan yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan untuk melewati dan mengisi waktu yang telah diberikanNya itu.

Sudahkah aku melakukan sesuatu yang bermanfaat, suatu prestasi yang gemilang, sesuatu yang bisa memberikan manfaat dan sumbangsih yang berarti bagi agamaku , bagi orang-orang disekitarku yang begitu aku sayangi dan cintai yang telah begitu banyak memberikan sesuatu terhadapku dengan curahan kasih sayang, cinta, materi, tenaga, ide, dukungan dan lainnya,terutama kedua orang tuaku terkasih. Sudahkah aku membahagiakannya, sudahkah aku membalas tiap cucuran keringat ayah yang dia teteskan buat kelayakan hidupku, pengorabanan dan ketulusan mama yang tak pernah lelah merawat, mendidik dan membesarkan diriku, yang menjadikan aku seperti sekarang ini?

sudahkah aku mengenali siapa diriku sesungguhnya, sudahkah terarahkah jalan hidup yang ku pilih untuk menuju hakikat kehidupan yang sesungguhnya demi mencapai finish yang telah dijanjikanNYa? atau aku hanya berputar-putar dan berjalan ditempat, tanpa tau arah dan tujuan yang benar??

Masihkah menjadikan diriku sebagai beban bagi orang lain,beban bagi kedua orang tuaku, beban bagi saudaraku, masihkah aku membuat orang lain menjadi repot dan menderita oleh keberadaanku, bisakah aku sudah memberikan bantuan orang lain, minimal sudah bisakah aku mengatasi masalahku sendiri, sungguh sudahkah itu semua aku lakukan!!

Sudahlah tak ada gunanya kalau aku hanya merenungi saja, tanpa melakukan sesuatu!
Lakukan sekarang tunggu apa lagi!!

Aku harus memulainya dengan memperbaiki sesuatu yang selama ini aku anggap sebagai amalan yang kecil, dan aku harus sadar bagaimana mungkin aku bisa melakukan amal yang besar jika yang kecil saja tidak sanggup kita lakukan dengan baik, aku harus melakukannya dengan sebaik mungkin, dengan diawali dengan niat yang benar, proses dan benar dan akhir yang indah walaupun jika Allah memberikan ketentuan lain akan hasilnya nanti, aku harus berusaha bersabar dan tetap berprasangka baik pada Kekasihku Allah, karena rahasia Allah jauh lebih indah dari apa yang kita inginkan, dan aku harus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah tak kan pernah menyianyiakan amalan hambaNya.

Aku harus melakukan sesuatu yang aku tahu ilmunya, dan jangan sekali-sekali aku melakukan sesuatu yang tidak sama sekali aku tahu ilmunya, karena justru akan menimbulkan kebinasaan bukan hanya kebinasaan ku tapi juga kebinasaan orang lain. Gunakan petunjuk yang sudah Allah berikan kepada kita sebagai satu-satunya petunjuk hidup yaitu Al Qur'an dan Hadist Rasulullah.

Jangan pernah terucap bahkan terbersit dalam fikiran sebuah kata "terlambat" untuk memperbaiki diri.Cos We Are Never Too Old To Learn



kupersembahkan untuk diriku dan dirimu yang senasib dengan diriku.
MenJELang MILADku

Hati Yang ..........!???!


"Diantara tanda-tanda hati yang mati ialah tidak ada rasa sedih, bila telah kehilangan kesempatan untuk melakukan taat kepada Allah, tidak juga menyesal atas perbuatan (kelalaian) yang telah dilakukannya"


"Ia tidak juga mampu meneteskan air mata atas dosa-dosa ketika sedang berdua denganNYa dan juga tidak bersedih akan hal itu. Jika itu telah terjadi maka mintalah sebuah hati yang baru"


"Dan sebuah hati yang baru itu tidaklah mudah untuk kita peroleh tetapi ianya membutuhkan keikhlasan dalam memperjuangkannya. Dan hati itu akan bercahaya indah dan semakin indah selama kita setia untuk merawatnya, namun jika tidak, hati yang bersinar itu akan meredup...terus meredup...hingga hati itu akan padam tak menyisakan cahayanya dan mati, dan menjadikan kita kembali hina atas kematian hati kita"


"Itulah hati. Segumpal darah yang sangat berarti bagi diri, yang bisa menjadi cerminan diri, hati yang bercahaya akan merefleksikan bayangan diri yang bersinar pula, membentuk sebuah pribadi yang indah, begitu pula sebaliknya hati yang tidak terawat sehingga hati itu menjadi hitam, berlubang dan penuh noda.Ianya pun akan merefleksikan bayangan yang hitam dan tidak bersinar, pribadi yang lemah, rentan, serta hina yang terbentuk dari sana"


"Hati..hati..adalah sebuah amanah yang diberikan Allah untuk kita jaga, jangan lah kikir untuk meminta pada Tuhanmu untuk membantumu menjaga dan merawatnya, dengan selimut keagunganNya agar hati kita senantiasa bercahaya karena Tuhan tidak kikir untuk memberi kita sebuah HATI"

Night Messege From U at February, 4 2008 (section one)